!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 13 November 2015

Hereditas pada Manusia

 Hereditas pada Manusia



Penjelasan Hereditas pada Manusia - Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat dari induk kepada keturunan melalui gen dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Cacat dan penyakit menurun pada manusia dapat disebabkan oleh gen yang terdapat pada autosom atau oleh gen yang terdapat pada kromosom seks (gonosom).

1. Cacat atau Penyakit Menurun yang Tidak Terpaut Kromosom Seks

Beberapa cacat dan kelainan menurun yang tidak terpaut kromosom seks atau bersifat autosomal, antara lain albinisma, polidaktili, fenilketonuria, diabetes melitus, thalassemia, dentinogenesis imperfecta, retinal aplasial, katarak, dan botak.

a. Albinisma
Albinisma mengakibatkan individu mengalami kelainan kulit tubuh yang disebut albino. Albino merupakan kelainan genetika yang ditandai adanya abnormalitas pigmentasi kulit dan organ tubuh lainnya serta penglihatan yang sangat peka terhadap cahaya. 

1) Pria albino (aa) menikah dengan wanita normal homozigot (AA). Pada F1 dapat dipastikan memiliki gen normal heterozigot (Aa)

2) Wanita normal heterozigot (Aa) menikah dengan pria normal heterozigot. Kemungkinan genotip dan fenotip anak-anaknya sebagai berikut.

Jadi, keturunan F1 terdapat rasio fenotip normal : albino = 3 : 1.

b. Polidaktili
Polidaktili adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau jari kaki melebihi normal, misalnya jari tangan atau jari kaki berjumlah enam buah. Polidaktili dapat terjadi pada kedua jari tangan (kanan dan kiri) atau salah satu saja.
                                                                

c. Fenilketonuria (FKU)
Fenilketonuria adalah kelainan genetika karena tubuh tidak mampu melakukan metabolisme fenilalanin. Akibatnya, fenilalanin tertimbun dalam darah dan dibuang bersama urine. Penderita fenilketonuria mengalami keterbelakangan mental dan ber-IQ rendah. Secara fisik penderita fenilketonuria bermata biru, berambut putih, dan kulitnya mirip albino.

d. Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)
Phenylthiocarbamida (PTC) yaitu suatu senyawa kimia yang rasanya pahit. Sebagian besar orang yang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut pengecap atau taster, sedangkan sebagian lainnya yang tidak dapat merasakan pahit disebut nontaster. Gen T menentukan sifat perasa PTC dan alelnya gen t yang bersifat resesif menentukan seseorang tidak dapat merasakan PTC atau disebut buta kecap.

e. Thalassemia
Thalassemia merupakan kelainan genetika karena rendahnya pembentukan hemoglobin. Hal ini mengakibatkan kemampuan eritrosit untuk mengikat oksigen rendah. Thalassemia dikarenakan adanya kesalahan transkripsi mRNA dalam menerjemahkan kodon untuk asam aminoglobin.

f. Dentinogenesis Imperfecta
Dentinogenesis imperfecta merupakan salah satu kelainan pada gigi, yaitu keadaan tulang gigi berwarna putih seperti air susu. Kelainan itu disebabkan oleh gen Dt, sedangkan gigi normal ditentukan oleh gen resesif dt.



g. Katarak
Katarak merupakan kerusakan pada kornea mata. Katarak dapat mengakibatkan kebutaan. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan K, sedangkan alel resesif k menentukan sifat mata normal.


h. Botak
Ekspresi gen penyebab botak dibatasi oleh jenis kelamin. Hal ini berarti dengan genotip yang sama jika terdapat pada jenis kelamin yang berbeda akan menimbulkan ekspresi fenotip yang berbeda. Kebotakan ditentukan oleh gen B dan gen b untuk kepala berambut (normal).


2. Cacat dan Penyakit Menurun yang Terpaut Kromosom Seks

Gen-gen yang terangkai pada kromosom kelamin disebut juga gen terangkai kelamin (sex lingkagegenes).  Cacat dan penyakit yang diakibatkan oleh gen terangkai kelamin oleh gen resesif, yaitu buta warna, hemofilia, anodontia, dan hypertrichosis. Sementara itu, cacat dan penyakit yang diakibatkan oleh gen dominan terangkai kelamin, yaitu gigi cokelat.

a. Rangkai Kelamin oleh Gen Resesif

1) Buta Warna
Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang terpaut kromosom-X. Dengan demikian, wanita dapat normal homozigotik (XCXC) atau
normal heterozigotik (XCXc) atau normal karier. Namun wanita buta warna (XcXc) jarang dijumpai.

Buta warna dibedakan menjadi dua macam yaitu buta warna merah-hijau dan buta warna total. Pada buta warna total, penderita hanya mampu membedakan warna hitam dan putih. Sementara itu, buta warna merah-hijau dibagi menjadi dua yaitu buta warna deutan, jika yang rusak bagian mata yang peka terhadap warna hijau dan buta warna protan jika yang rusak adalah bagian mata yang peka terhadap warna merah.

2) Hemofilia
Seorang penderita hemofilia yang mengalami luka, darahnya sukar membeku. Pada orang normal, pembekuan darah memerlukan waktu ± 5–7 menit. Sementara itu, pada penderita hemofilia darah akan membeku dalam waktu 50 menit sampai 2 jam. Hal ini mengakibatkan penderita akan meninggal karena kehabisan darah.


3) Anodontia
Penderita anodontia tidak memiliki benih gigi dalam tulang rahangnya sehingga gigi tidak akan tumbuh. Anodontia disebabkan oleh gen resesif a yang terpaut pada kromosom-X, dan lebih sering dijumpai pada pria. Gen A menentukan pertumbuhan gigi normal dan alel resesif a menentukan anodontia.

4) Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan kelainan berupa tumbuhnya rambut pada bagian belakang telinga yang biasa dijumpai pada orang-orang Pakistan dan India. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terpaut pada kromosom Y sehingga faktor ini hanya diwariskan kepada anak laki-laki saja.

b. Rangkai Kelamin oleh Gen Dominan

Penderita gigi cokelat, mempunyai gigi berwarna cokelat dan mudah rusak karena kurang email. Penyakit ini disebabkan oleh gen dominan B yang terpaut kromosom-X. Alelnya yang bersifat resesif b menentukan gigi normal.

Ada dua cara mengatasi kelainan genetika pada manusia, yaitu melalui aplikasi eugenetika dan aplikasi eutenika.

1. Aplikasi eugenetika ini menyangkut perbaikan sosial melalui penggunaan hukum-hukum hereditas. 

2. Aplikasi Eutenika, menyangkut perbaikan sosial melalui pengubahan lingkungan yang lebih positif.


Sistem Pernapasan (Respirasi)



Sistem Pernapasan (Respirasi)

Pengertian sistem respirasi :
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Fungsi sistem respirasi :
  • Pertukaran udara 
    • mengambil oksigen dari atmosfer/lingkungan  ke dalam sel-sel tubuh
    • melepaskan karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh ke lingkungan
  • Jalur pengeluaran air dan panas
  • Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengubah jumlah CO2 dan H2CO3 sebagai penghasil ion H+
  • Memungkinkan berbicara, menyanyi, atau pembentukan vokal
  • Merupakan sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup
  • Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan/menonaktifkan bahan-bahan yang mengalir melewati sirkulasi paru-paru
  • Sebagai indra penciuman (hidung)
Alat-alat respirasi :
  • Hidung : Fungsi
    • menyaring partikel --> oleh rambut-rambut hidung dan lapisan mukosa bersilia
    • melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk--> udara yg terlalu kering akan dilembabkan melalui penguapan cairan mukosa & udara yg terlalu dingin dapat dihangatkan melalui radiasi panas dari kapiler-kapiler darah --> terdapat pada dinding rongga hidung yang disebut konka.
    • mematikan kuman --> kuman yang masuk melalui udara akan di matikan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir mukosa.
    • indra penciuman --> terdapat sel-sel olfaktori
  • Faring (tekak) --> merupakan saluran bersama sistem pernapasan dan sistem pencernaan
    • terdapat 2 saluran dari faring yaitu trakea (jalan udara) dan esofagus (jalan makanan)
  • Laring (pangkal tenggorokan)
    • saluran udara yang terletak  di bagian depan faring
    • terdapat tonjolan jakun, katup epiglotis, dan pita suara
    • Epiglotis adalah tulang rawan yang membantu menutupnya laring pada saat menelan
    • Pita suara adalah jaringan elastis yang melintang di pintu masuk laring. ada 2 buah pita suara => pita suara palsu (tdk berotot & tdk menghasilkan suara) & pita suara sejati (berotot & menghasilkan suara)
    • Suara yg dihasilkan akibat lewatnya udara di laring dan menggetarkan lipatan pita suara.
  • Trakea (batang tenggorokan)
    • Merupakan saluran lanjutan dari laring
    • dibentuk oleh cincin2 tulang rawan => berfungsi untuk mempertahankan bentuk trakea dan  supaya trakea tetap terbuka
    • bagian dalam trakea dilapisi oleh selaput lendir dari sel-sel epitel bersilia dan sel goblet => silia hanya bergerak menuju laring untuk mengeluarkan partikel & benda asing yang masuk bersama udara pernapasan
  • Bronkus (percabangan trakea)
    • merupakan cabang kanan dan kiri trakea
    • memiliki struktur yg sama dengan trakea--> terdapat cincin tulang rawan
    • bronkus kanan masuk ke paru-paru kanan, bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri
  • Bronkiolus (bagian paru-paru)
    •  merupakan cabang-cabang dari bronkus
    • tidak terdapat cincin kartilago
    • ujung bronkiolus terdapat alveolus
  • Alveolus (bagian paru-paru) 
    •  struktur yg menyerupai kantung kecil yang terbuka pada salah satu sisinya
    • dikelilingi oleh pembuluh kapiler => dalam kapiler darah, oksigen diikat oleh hemoglobin dlm eritrosit membentuk oksihemoglobin
    • dinding alveolus yang tipis dan lembab mempermudah udara pernapasan melewatinya
    • kadar oksigen pada rongga alveolus lebih tinggi daripada kadar oksigen dari sitoplasma, sel darah, dan jaringan tubuh
    • tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
  • Pulmo (Paru-Paru)
    • organ pernapasan utama yang berpori-pori dan berisi udara --> terletak di rongga dada
    • paru-paru sebelah kanan terdiri atas 3 lobus (gelambir) dan paru-paru sebelah kiri terdiri atas 2 lobus (gelambir)
    • tersusun dari 300 juta alveolus --> adanya alveolus menyebabkan permukaan paru-paru menjadi lebih luas
    • selaput pembungkus paru-paru disebut PLEURA --> selaput tipis berangkap 2
    • diantara selaput pleura dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis

 Mekanisme Respirasi
  • Pernapasan Dada => mekanisme respirasi yang dilakukan oleh otot antar tulang rusuk (otot interkostal)
    • Fase Inspirasi (penghirupan udara) :
Otot interkostal eksternal kontraksi --> tulang rusuk terangkat shg volume rongga dada bertambah besar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara paru-paru mengecil --> udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
    • Fase Ekspirasi (penghembusan udara) :
Otot interkostal  eksternal relaksasi --> tulang rusuk turun kembali shg volume rongga dada menyempit --> paru-paru mengempis --> tekanan udara paru-paru menjadi besar --> udara keluar dari paru-paru
  • Pernapasan Perut => mekanisme respirasi yang dilakukan oleh otot diafragma
    • Fase Inspirasi (penghirupan udara) :
Otot diafragma kontraksi --> diafragma yang semula melengkung menjadi datar --> volume rongga dada membesar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara paru-paru mengecil --> udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
    • Fase Ekspirasi (penghembusan udara) :
Otot diafragma relaksasi --> difragma kembali melengkung --> volume rongga dada menyempit --> paru-paru mengempis --> tekanan udara paru-paru membesar --> udara keluar dari paru-paru
Frekuensi Pernapasan
  • Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
    • umur => semakin bertambah umur semakin rendah frekuensi pernapasan
    • jenis kelamin => umumnya laki-laki memerlukan lebih banyak energi dari pada wanita, sehingga kebutuhan oksigen pun lebih besar
    • suhu tubuh => semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya
    • posisi tubuh => posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Sebagai contoh, posisi berdiri memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan posisi berbaring
    • kegiatan tubuh => orang yang sedang melakukan aktivitas, mis : belajar, memerlukan energi yang lebih banyak daripada orang yang sedang tidur

Udara pada proses pernapasan
Udara yang digunakan dalam pernapasan dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu :
  • Udara pernapasan (UP)/ Tidal Volume => udara yang masuk atau keluar paru-paru sebagai akibat pernapasan biasa. Volumenya sebesar 500cc
  • Udara komplementer (UK) => udara yg masih bisa dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah inspirasi normal. Volumenya kurang lebih 1500cc
  • Udara cadangan (UC) => udara yg masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah melakukan ekspirasi normal. Volumenya sebesar 1500cc
  • Udara residu (UR) => udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal. Volumenya sekitar 1000cc
  • Kapasitas vital paru-paru (KV) => udara yang dapat dihembuskan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal. 
    • Kapasitas vital paru-paru adalah: UP + UK + UC
  • Volume total paru-paru => volume udara yang dapat tertampung secara maksimal di dalam paru-paru
    • Volume total paru-paru adalah : KV + UR
 Pertukaran oksigen dan karbon dioksida --> dilakukan melalui dua tahap, yaitu : pernapasan luar dan pernapasan dalam.
  • Pernapasan Luar (Eksternal)
    • pertukaran oksigen dari udara bebas dalam rongga alveolus dengan CO2 dalam darah kapiler alveolus.
    • proses :                pada saat menghirup napas, udara bebas kaya O2 masuk ke dalam paru-paru (alveolus) --> O2 menembus dinding alveolus secara difusi menuju ke darah kapiler --> di saat yg bersamaan, CO2 dalam darah kapiler dilepaskan ke rongga alveolus.
    • darah kapiler masuk ke paru-paru dengan mengangkut banyak CO2 dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) yang kemudian dikeluarkan ke udara bebas.
    • setelah CO2 dikeluarkan, maka darah kapiler akan tertinggal sedikit CO2, dan menyebabkan terjadi reaksi : H + HCO3 --> H2CO3 (asam karbonat) --> H2O + CO2.
    • Reaksi ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase 
    • hemoglobin (Hb) melepaskan ion H yg diangkutnya
    • Hb yg telah lepas ion H nya, akan mengikat oksigen yg berdifusi dari udara bebas dalam alveolus ke dalam darah kapiler menjadi HbO2 (OKSIHEMOGLOBIN) => peristiwanya disebut DEOKSIGENASI
  • Pernapasan Dalam (Internal)
    • pertukaran oksigen dari kapiler darah dan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh. Oksigen dari sel-sel darah keluar dan berdifusi menuju ke jaringan tubuh, sebaliknya CO2 dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel darah
    • Proses :
dari alveolus, oksigen diangkut oleh darah dalam bentuk oksihemoglobin (HbO2) --> dibawa ke jaringan --> oksigen pada oksihemoglobin dilepaskan ke dalam cairan sel jaringan tubuh  --> oksigen berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh.
dalam jaringan, oksigen tersebut akan digunakan untuk oksidasi biologis sel menyebabkan kadar CO2 dalam jaringan tubuh tinggi --> Hb yang telah membebaskan oksigen akan mengikat CO2 dalam bentuk HbCO2 (KARBOMINOHEMOGLOBIN).

Pengangkutan CO2 oleh darah terdapat beberapa cara, yaitu :
  • sebagian besar (60%-70%) diangkut dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat) oleh plasma darah
  • kurang lebih 25% diikat oleh gugus asam amino dari Hb membentuk karbominohemoglobin (HbCO2).
  • sebagian kecil (6%-10%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3)
Gangguan Pada Sistem Pernapasan
  • Asidosis => gangguan fisiologis yang terjadi karena gagalnya paru-paru mengeluarkan seluruh CO2 dalam tubuh sehingga mengakibatkan darah menjadi terlalu asam karena kadar CO2 dalam darah tinggi.
  • Pembengkakan kelenjar limpa => disepanjang saluran pernapasan terdapat kalenjar limfa seperti : amandel, polip, dan adenoid yang dapat membengkak dan menimbulkan gangguan
  • Bronkitis => peradangan pada trakea, bronkus, bronkiolus 
  • Asma => menyempitnya saluran pernapasan yang terjadi karena otot polos penyusun dinding saluran berkontraksi terus-menerus yang mengakibatkan pelebaran saluran pernapasan terganggu
  • Renitis => radang pada rongga hidung
  • Sinusitis => peradangan pada sebelah atas rongga hidung
  • Pneumonia => radang dinding alveolus yang disebabkan infeksi bakteri Diplococcus pneumonia 
  • Tuberkulosis (TBC) => tumbuhnya bintil-bintil kecil pada dinding alveolus disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis
  • Paru-paru basah & tenggelam => alveolus kemasukan air
  • Asfiksi => gangguan proses pernapasan oksigen ke jaringan dan penggunaannya oleh jaringan
  • Faringitis => infeksi pada faring oleh kuman penyakit
  • Tonsilitis => radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil
  • Difteri => infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae  menyerang saluran pernapasan atas
  • Emfisema => alveolus mengalami perluasan berlebihan dan mengakibatkan menggelembungnya paru-paru
  • Kanker paru-paru & Kanker laring => umumnya menyerang perokok
Komponen Rokok :
  • Tar => substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru
  • Nikotin => zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah dan bersifat karsinogenik
  • Karbon monoksida => mengikat hemoglobin dalam darah sehingga darah tidak mampu mengingkat oksigen
  • Selain ketiga komponen tersebut terdapat zat-zat beracun lainnya, seperti : asam asetat, butana, kadmium, asam stearat, toluene, amonia, arsenik, metanol, metana. 

Pernapasan Pada Hewan
  • Serangga 
    • Alat pernapasan berupa pembuluh trakea
    • Udara masuk dan keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel --> pembuluh trakea memanjang dan bercabang untuk mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh
    • Pengangkutan O2 dan CO2 tidak memerlukan bantuan sistem transportasi (darah) karena darahnya tidak mengandung hemoglobin
  • Burung
    • memiliki siring (alat suara) yang terletak pada percabangan batang tenggorokan (bifurkasi trakea)
    •  paru-paru burung berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada. Paru-paru yang ukurannya relatif kecil ini dihubungkan dengan kantung hawa. Fungsi kantung hawa adalah :
      • membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang
      • memperbesar ruang siring, sehingga memperkeras suara
      • mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan
      • mengatur berat jenistubuh pada saat burung terbang
    • Mekanisme pernapasan burung saat hinggap/istirahat
      • menggunakan paru-paru
    • Mekanisme pernapasan burung saat terbang
      • Inspirasi : pada saat sayap diangkat, pundi hawa antartulang korakoid terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, sehingga udara masuk ke pundi hawa ketiak.
      • Ekspirasi : pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan pundi hawa antartulang korakoid mengembang.

Kamis, 12 November 2015

KEANEKARAGAMAN HAYATI



KEANEKARAGAMAN HAYATI 

Pengertian : keanekaragaman makhluk hidup di berbagai kawasan di muka bumi. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk hidup 

Tingkat keanekaragaman hayati     :
–        Keanekaragaman tingkat gen
Genetika adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat-sifat makhluk hidup dari induk kepada keturunannya. Keanekaragaman tingkat gen artinya seluruh makhluk hidup didunia ini memiliki gen yang berbeda-beda meskipun dalam satu jenis sekalipun. hal tersebut menyebabkan adanya keberagam gen makhluk hidup.
–        Keanekaragaman tingkat jenis
Yaitu adanya keanekaragaman jenis makhluk hidup yang masing-masing dari mereka ada yang memiliki persamaan namun juga perbedaan.
–        Keanekaragaman tingkat ekosistem
Lingkungan tempat hidup sangatlah beragam. Hal tersebut menyebabkan perbedaan jenis makhluk hidup di tempat satu dengan tempat yang lain. Keadaan tersebut terjadi karena adanya penyesuaian sifat-sifat keturunan dengan lingkungan. Jadi, keanekaragaman tingkat ekosistem adalah  keberagaman kondisi lingkungan dan makhluk hidup yang menempatinya
Keunikan keanekaragaman hayati Indonesia
–        Memiliki hewan bertipe oriental, Australia dan peralihan
Pada awalnya Wallace menemukan terdapat perbedaan ciri-ciri hewan di Indonesia bagian barat dengan timur. Lalu Max weber berpendapat bahwa hewan yang ada di sulawesi dan sekitarnya memiliki perbedaan dari kedua jenis hewan yang kemukakan oleh Wallace. Jadi di Indonesia terdapat 3 tipe fauna yaitu :
Hewan daerah oriental
Ciri-ciri :
–         Mamalia berukuran besar
–         Memiliki banyak jenis hewan primata
–         Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam
Contoh :
–         Elephas maximus (gajah)
–         Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)
–         Pongo pygmaeus pygmaeus (orang utan kalimantan)
–         Monyet (presbytis thomasi)
–         Murai (myophoneus sp.)
Hewan daerah Australia
Ciri-ciri :
–         Mamalia berukuran lebih kecil
–         Memiliki mamalia berkantong
–         Tidak ada primata
–         Warna bulu burung lebih menarik dan beragam
Contoh :
–         Thylogale bruijini (walabi besar)
–         Paradisaea minor (vurung cendrawasih)
–         Casuarius casuarius (burung casuari)
–         Varanus salvator (biawak)
–         Spilocuscus maculatus (kuskus berbintik)
Hewan daerah peralihan
Memiliki ciri khas yang tidak ditemukan di kawasan barat maupun timur. Contoh :
–         Varanus komodoensis (komodo)
–         Babyrousa babyrussa (babi rusa)
–         Macrochevalon maleo (burung maleo)
–        Memiliki tumbuhan bertipe malesiana
Malesiana adlah suatu kawasan botani dunia yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua new Guini, dan kepulauan Solomon. Ciri ciri :
Memiliki tingakat keanekaragaman yang tinggi
Di dominasi pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesis
Kuantitas sinar matahari dan curah hujan tinggi
Contoh :
–         Mangifera indica (mangga)
–         Shorea curtisii (meranti)
–         Durio zibetinus (durian)
–         Cycas rumphii (pakis)
–         Psidium guajava (jambu biji)
–        Memiliki hewan dan tumbuhan Endemik
Endemik adalah suatu tumbuhan atau hewan yang hanya di temukan di sutau wilayah tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain.
Contoh :
–         Varanus komodoensis (komodo)
–         Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)
–         Raflesia Arnoldi (bunga raflesia)
–         Babyrousa babyrussa (babi rusa)
–         Pometia pinnata (matoa)
–        Memiliki hewan dan tumbuhan berstatus langka
Contoh hewan :
–         Crocodylus porosus (buaya muara)
–         Elephas maximus sumatrensis (gajah Sumatra)
–         Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu)
–         Varanus komodoensis (komodo)
–         Macrochevalon maleo (burung maleo)
Contoh tumbuhan :
–         Pometia pinnata (matoa)
–         Manilkara kauki (sawo kecik)
–         Pangium edule (kiuwak)
Manfaat keanekaragaman hayati
–        Tumbuhan
Sumber makanan
Sumber ekonomi
Sumber obat-obatan dan komestika
Sumber bahan bangunan
Sumber plasma nutfah
–        Hewan
Sumber makanan
Sumber sandang
Sumber obat-obatan
Sumber plasma nutfah
Kesenangan
–        Mikroorganisme
Sebagai decomposer
Sebagai bahan makanan dan Membantu mengolah bahan makanan
Membantu penyelesaian masalh pencemaran
Membantu teknik rekayasa genetika
Membantu membasmi hama tanaman
 Hilangnya keanekaragaman hayati
–        Hilangnya habitat dan fragmentasi
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang cocok untuk hidup. Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi habitat yang lebih kecil lagi.
–        Adanya spesies pendatang (eksotik)
Suatu spesies pendatang dapat memusnahkan sebagian bahkan menghilang suatu spesies asli. Ada beberapa cara seperti menjadi makanannya, mengurangi ruang gerak spesies asli atau kalah bersaing dengan keunggulan spesies pendatang.
–        Degradasi habitat
Degradasi habitat adalah perubahan-perubahan lingkungan yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap kehidupan dan kesehatan makhluk hidup yang disebabkan oleh polusi.
–        Eksploitasi secara berlebihan
Eksploitasi yang dilakukan berlebihan tanpa memperhatikan kecepatan daya reproduksinya, dapat berakibat musnahnya sumber daya alam hayati itu sendiri.
Pelestarian keanekaragaman hayati
–        Usaha perlindungan melalui konservasi
Cagar alam : suatu kawasan yang terdapat tumbuhan, hewan dan ekosistem yang khas dan terlindungi.
Suaka margasatwa : suatu kawasan yang memiliki ciri khas keanekaragaman dan keunikan jenis hewan
Taman nasional : kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem alsi dan dikelola dengan system zonasi
Taman wisata alam : kawasan pelestarian alam untuk kepentingan pariwisata
Taman hutan raya : kawaan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan dan hewan alami maupun tidak alami dan asli maupun tidak asli.
Taman buru : suatu kawasan yang memiliki potensi buru untuk rekreasi berburu
–        Usaha perlindungan melalui peraturan perundangan
–        Usaha perlindungan Keppres No. 4 tahun 1993